Sabtu, 02 Februari 2019

Jangan ada Guru Stress Diantara Kita

*BUKA MATA HATI*

*WASIAT BERHARGA UNTUK GURU*

*1*. Hendaknya tidak mengambil cuti sakit ketika engkau tidak sakit, sehingga tidak menggabungkan dua maksiat : *_kebohongan dan makan harta haram._*

*2*. Terimalah murid² Anda dengan segala kesalahan mereka, karena mereka bukan malaikat, bukan pula syaitan.
Tidak ada alasan untuk lari dari meluruskan kesalahan² itu karena Anda adalah murabbi (pendidik).

*3*. Tunjukkan rasa hormat Anda kepada murid yang ada di hadapan Anda dengan cara menerangkan keutamaan mereka sebagai penuntut ilmu, karena akan mendekatkan jarak dalam menuju hati mereka.

*4*. Ingatlah bahwa banyak di antara orang² besar menjadi besar lantaran satu kata dari seorang guru yang melejitkan mereka dan memantik cita² mereka hingga menggapai puncak. Jadilah Anda pencetak orang² besar ... !

*5*. Perbagus cara interaksi Anda dengan para murid.
Tinggalkan kesan yang baik pada diri mereka.
Berapa banyak guru yang mendapat doa dari murid setelah ber-tahun² terlewati, atau setelah berada di liang kubur.

*6*. Semua mata pelajaran dapat dikaitkan dengan ajaran² Agama. Tinggal bagaimana Anda mencari media yang tepat.

*7*. Setiap menit keterlambatan Anda dalam memulai pelajaran atau keluar sebelum waktu selesai, adalah hak murid, ia akan mengambilnya pada hari penghitungan amal.

*8*. Berapa banyak guru yang menjadi sebab lurusnya arah berpikir kaum muda sehingga ia mendapatkan doa² tulus dan kebaikan yang mengalir.

*9*. Di depan Anda ada generasi. Bangkitkan jiwa mereka, ajarkan cinta kepada ilmu, dan bangunkan semangat. Karena akan menjadi kebaikan untuk ummat.

*10*. Rasa takut murid Anda terhadap Anda bukanlah pertanda keberhasilan dan keterampilan Anda dalam menegakkan kedisiplinan.
Itu hanya pertanda bahwa Anda gagal dalam memerankan pendidikan.
Pendidikan itu membawa ketegasan dan kasih sayang bukan me-nakut²i.

*11*. Syekh Utsaimin rahimahulloh membedakan antara pulpen inventaris kantor dan pulpen pribadi, karena takut makan barang haram. Lantas bagaimana dengan orang yang menghalalkan sesuatu yang lebih berharga dari pada tinta ?
*Yaitu waktu!*

*12*. Ingatlah bahwa anda mempunyai anak yang diajar oleh guru² seperti Anda.
Maka berbuat baiklah kepada anak orang niscaya Allah akan menyiapkan bagi anak Anda, guru² yang akan berbuat baik kepada mereka. "Balasan sesuai dengan amal perbuatan."

*13*. Ikhlaskan niat untuk Ibadah.
----
*Semoga jadi nasehat yang baik untuk para  pejuang Pendidikan*

Insya Allah. Kebanyakan stressnya guru berasal dari peserta didiknya yang terkadang tidak mau ikuti aturan yang sudah direncanakan. Karena yg dipikirkan bukan untuk hanya seorang siswa, namun banyak siswa yang berbagai macam karakter. Itulah guru yang selalu hanya dipandang sebelah mata.
Kuncinya antara guru, murid dan wali murid harus ada saling memperkuat kepercayaan sepenuhnya. Yakinlah dg kerjasama yg baik dan menanamkan bahwa guru pasti bisa membuat siswa didiknya menjadi bisa.
*Positif thinking*
Jujur, ikhlas dan rajin insya Allah akan membuat indahnya pendidikan.

Kamis, 29 November 2012

Guru Idaman Siswa



               Langkah demi langkah telah dilalui, tak sanggup untuk mengulang kembali kenyataan yang ada. Profesi dan kegiatan sehari-hari tak jauh beda dengan apa yang telah dilakukan seorang guru. Demi anak didik dan penerus bangsa tak kunjung hilang dari lubuk hati yang paling dalam yang sudah melekat sebagai profesi yaitu guru.
            Di awal sebagai seorang guru serasa belum terbiasa menghadapi anak didik yang begitu cerdas, terampil, baik hati, pemalu, sopan, serta mandiri. Itulah yang mendasari seorang guru untuk selalu berada terdepan. Guru memang suatu harapan bangsa seperti yang telah ditunjukkan oleh Ki Hajar Dewantara yang merupakan pendiri Perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda pada saat itu. Sungguh mulia tugas guru yang tidak membeda-bedakan keadaan anak didik baik yang kurang maupun yang lebih.
           

Sabtu, 24 November 2012

Pembukaan UUD 1945


Undang-Undang Dasar 1945

Pembukaan

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Munculnya Inspirasi dari Melihat Koran Bekas Yang Menumpuk



Melihat lamanya koran bekas (koran habis dibaca) yang telah menumpuk sekian lama di rumah, dan nampak terlihat kotor dan tidak bermanfaat lagi. Kalau dijual harga lakunya pasti murah, tidak sebanding dengan kita membeli koran yang baru. Namun setelah saya lihat, awalnya merasa bosan, lama-lama muncullah inspirasi yang baru untuk membuat koran bekas ini menjadi bermanfaat lagi. Dengan cara lain daripada yang lain, saya mempunyai inspirasi yang baru dalam mendaur ulang koran bekas menjadi barang yang sedap dipandang mata dan nilainya lebih. Saya mencoba dengan cara menggulung potongan-potongan kertas dan menyatukan menjadi bentuk yang saya inginkan.
           

Ayahku Seorang Guru


AYAHKU SEORANG GURU
              

                Kebanggaan seorang anak terhadap ayahya yang bekerja sebagai guru. Ayah menjalani profesi sebagai guru, namun dirinya akan merasa bangga jikalau seorang ayah mampu membimbingnya menjadi manusia yang berbudi kelak.


                Ayah adalah seorang pemimpin dalam keluarga. Untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah seorang ayah harus mampu menafkahi keluarganya baik istri dan anaknya. Ayah adalah sosok pemimpin yang bertanggung jawab terhadap keluarga.


Belajar Itu Butuh Ketekunan


Belajar Itu Butuh Ketekunan
Oleh : Krisna Hadi, S.Pd.


Belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar merupakan suatu kebutuhan bagi kita semua sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu mensyukuri nikmat-Nya. Belajar tidak memandang kaya ataupun miskin, tua ataupun muda, jauh ataupun dekat dan buruk ataupun tampan. Belajar hanya membutuhkan suatu ketekunan.

KESADARAN AKAN JATI DIRI SEORANG GURU

       



        Kesadaran adalah sesuatu hal yang berhubungan dengan keinsyafan. Guru adalah seseorang atau sesuatu yang bisa memberikan  ilmu pengetahuan atau wawasan lebih kepada kita sehingga kita mampu mengetahui hal baru yang belum kita alami atau ketahui. Seperti para pepatah berkata “Guru adalah teladan bagi semua orang, dimanapun keberadaannya selalu menjadi sorotan masyarakat luas”.